Harianpublik.com - Partai Golkar tidak setuju dengan gerakan Tamasya Al Maidah yang mengajak masyarakat untuk menjaga Tempat Pemungutan Sua...
Harianpublik.com - Partai Golkar tidak setuju dengan gerakan Tamasya Al Maidah yang mengajak masyarakat untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di pada Pilkada DKI putaran kedua April mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/3)
Menurut Amali, gerakan terebut berpotensi intimidatif dan bertabrakan dengan prinsip pemili yang berazaskan jujur adil dan rahasia.
"Kalau mendatangkan orang itu kan namanya intimidasi, orang kemudian mengarahkan, itu kan tidak boleh," kata Amali
Padahal, tambah politisi partai pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI Jakarta ini, persoalannya sangat sederhana. Jika memang ada penduduk Jakarta yang tak suka dengan Ahok, maka mereka tak perlu memilih mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kalau tidak suka ahok jangan dipilih. Jangan kemudian ada unsur lain seperti tamasya Al-Maidah yang datang ke TPS kemudian menekan, menakut-nakuti paling tidak memplototi, itu salah," tegas Amali
Namun, dia mengakui bahwa jika penduduk luar Jakarta itu datang hanya untuk menonton TPS dari luar dan tidak mengganggu proses pemilihan atau tidak melakukan intimidasi terhadap calon pemilih, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak bisa memberikan sanksi.
"Kalau nonton doang dari luar (TPS) ga bisa diapa-apain ya. Kalau orang cuma duduk-duduk, ngopi-ngopi, susah juga kan kalau dibilang intimidatif," kata Amali
Untuk diketahui, setelah Aksi Bela Islam, kini muncul gerakan Tamasya Al Maidah yang mengajak warga untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada saat pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua. [Harianpublik.com/rmol]
Sumber : Harian Publik - Tak Mau Adanya Pengawalan Warga Saat Pencoblosan Putaran Kedua, Golkar: Tidak Suka Ahok Tidak Usah Pilih, Tak Perlu Tamasya Al-Maidah..