[Harianpublik.com] Publik sosial media terutama Umat Islam heboh dengan soal Ujian Sekolah Berstandar nasional (USBN) mata pelajaran Pendid...
[Harianpublik.com] Publik sosial media terutama Umat Islam heboh dengan soal Ujian Sekolah Berstandar nasional (USBN) mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang sangat jelas menyudutkan Umat Islam.
Dalam soal no. 19 disebutkan:
Sekelompok islam garis keras melakukan sweeping ke aula gereja di kota bogor, didapati sekelompok umat nasrani sedang melakukan kegiatan natal. Orang islam tersebut melakukan pembubaran paksa kegiatan natal. Hal yg dilakukan sekelompok islam garis keras itu termasuk pelanggaran pada UUD 1945 pasal...
A. 28 E ayat 1
B. 30 ayat 1
C. 29 B
D. 31 A
E. 27
Dilansir Republika, Soal PPKn USBN yang viral di media sosial tersebut, terkonfirmasi benar adanya oleh salah satu pengajar di Lamongan, Jawa Timur. Soal ini ditemukan di salah satu sekolah yang kemudian diunggah di media sosial pada Senin (21/3/2017).
“Rekan saya, seprofesi sebagai guru, melihat soal tersebut. Kemudian memfotonya dan membagikannya di grup internal kami,” ujar salah satu pengajar Ponpes di Lamongan, Sefti Ika Wulansari, kepada Republika.co.id, Rabu (22/3).
Rekan guru tersebut, lanjut Sefti, adalah orang yang mengambil gambar dalam potongan soal PPKn tersebut. Soal tersebut ia foto di akhir tugas pengawasan ujian. Sehingga tidak disebut melanggar kode etik.
“Rekan saya yang memfotonya. Karena geram, saya mengunggah capture soal tersebut di akun media sosial milik saya,“ ujar Sefti.
Lebih jauh Sefti menjelaskan, bukan hanya soal No.19 saja yang terkesan rasis. Ada soal lain yang juga dianggap bermasalah. “75 persen soal UAM-BN dibuat oleh guru provinsi setempat. 25 persen dari pusat,” kata Sefty menambahkan.
Setelah Sefti mengunggahnya, ada beberapa komentar dari netizen yang mengungkapkan bahwa di sekolahnya juga terjadi hal yang sama. “Setahu saya hanya pada soal PPKn, yang lain tidak tahu. Dengan kode soal (213),” ujar Sefti.
Sementara pihak Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kemahasiswaan (KSKK) Madrasah saat ini masih menunggu hasil koordinasi Kanwil Kemenag dengan Dinas Pendidikan di Jawa Timur.
Sungguh luar bisa sekali ujian Umat Islam di era rezim saat ini. Padahal yang membakar Masjid saat shalat Idul Fitri di Tolikara siapa? Kenapa bukan itu yang dijadikan contoh dalam soal? Bukankah itu kejadian nyata? Kenapa kejadian rekaan islam garis keras membubarkan natal yang dijadikan contoh di soal?
Kenapa Umat Islam yang selalu disudutkan dan disalahkan?
Sumber : Harian Publik - PARAH! Soal Ujian SMA/MA yang Sudutkan Umat Islam Ternyata Benar Ada, Bukan HOAX