Ilustrasi Indonesia harus mewaspadai operasi intelijen China dengan memanfaatkan strategi akuisisi beberapa korporasi asing dari Amerika dan...
Ilustrasi |
Indonesia harus mewaspadai operasi intelijen China dengan memanfaatkan strategi akuisisi beberapa korporasi asing dari Amerika dan beberapa negara Eropa Barat, yang beroperasi di bumi nusantara.
Pesan itu disampaikan pengamat ekonomi dan politik Hendrajit melalui group whatsapp (30/03). Menurut Hendrajit, pada November 2016 lalu, Komisi Pengkajian Kembali Ekonomi dan Keamanan Amerika-China, merekomendasikan kepada Kongres untuk melarang akuisi perusahaan-perusahaan AS oleh entitas China.
“Sebab menurut kajian komisi tersebut, Partai Komunis China telah menggunakan perusahaan-perusahaan milik negara sebagai alat ekonomi utamanya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis keamanan China,” beber Hendrajit.
Hendrajit mengungkapkan, intelijen China nampaknya juga melancarkan operasi intelijen ekonomi melalui strategi akuisisi perusahaan-perusahaan teknologi tinggi di Amerika. “Dengan begitu, akuisisi perusahaan-perusahaan AS itu, bukan didasari motif bisnis, melainkan untuk tujuan memperoleh akses rahasia teknologi militer,” jelas Hendrajit.
Lebih lanjut Hendrajit mengingatkan, di sektor migas dan energi, manuver China juga memicu kecurigaan, ketika salah satu BUMN migas Cina CNOOC bermaksud mengakuisisi perusahaan minyak AS, UNOCAL. “Sehingga mengundang tentangan dan kecaman dari kalangan masyarakat AS. Sehingga akhirnya manuver China itu gagal, dan UNOCAL beralih ke dalam kekuasaan Chevron,” papar Hendrajit.
Untuk itu, Hendrajit mewanti-wanti agar akuisisi perusahaan asing oleh China dicermati. “Bisa dibayangkan betapa rawannya matra ekonomi kita jika perusahaan-perusahaan milik negara Cina mengakuisisi perusahaan Indonesia atau perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia,” pungkas Hendrajit.
Sumber: intelijen
Sumber : Harian Publik - Operasi Intelijen China via Akusisi Perusahaan Asing di Indonesia ?