CADAS ! Usai Dibully, Pandji Posting Tulisan Singgung Anies, Ahok, dan Jokowi, tapi Bikin…

SHARE:

Pandji Pragiwaksono akhirnya membuka rasa penasaran netizen soal dirinya yang dianggap menelan ludah sendiri karena bersikap seolah mendukun...




Pandji Pragiwaksono akhirnya membuka rasa penasaran netizen soal dirinya yang dianggap menelan ludah sendiri karena bersikap seolah mendukung Orde Baru.

Pasalnya Pandji dalam beberapa postingan lama yang kembali beredar baik video maupun tulisan sangat anti para Orde Baru atau era Soeharto.

Namun belakangan sebagaimana dukungan politiknya pada Anies-Sandi, publik menilai Pandji tak lagi anti Orba. Hal itu karena Anies-Sandi belakangan banyak mendapat dukungan dari keluarga Cendana.

Pandji lantas mendapat bullian di media sosial. Namun Pandji hanya membalasnya dengan meretwit cibiran mereka seraya sesumba akan mengungkapkan alasannya mengapa meretwit.

“Saatnya gue kasi tau alasan kenapa gue nge-like tweet & retweet sejumlah tweet yg bawa2 tweet lama gue tentang orba.. | tweetception,” ujar Pandji, Senin (20/3/2017).

Selang beberapa menit kemudia melalui blog pribadinya di Pandji.com, komika yang baru saja sukses menggelar tur ke puluhan kota itu merilis tulisan berupa argumen pribadinya soal Orba.

Di dalam tulisannya Pandji banyak menyinggung soal Anies, Ahok, dan Jokowi terkait persinggungan politiknya dengan Orde Baru.

Berikut tulisan terbaru Pandji seperti dikutip Pojoksatu.id dari blog Pandji.com, Senin (20/3/2017).

Pada hari ulang tahun Munir, 8 Desember 2012, saya memakai kaos ini.


Berdiri di depan ratusan orang dan membawakan lagu Menolak Lupa. Lagu tentang Mohammad Hatta, Gus Dur, Wiji Thukul dan Munir.

Masih merinding saya ketika melihat Pange mengangkat gelas dan berkata “Mereka bisa meracuni satu gelas saja tapi takkan bisa meracuni gelas sebangsa!”

Kaos tersebut adalah artwork sampul album rap ke 4 saya berjudul “32” yang secara digital saya rilis 21 Mei 2012 tepat 14 tahun setelah Soeharto turun. Album ini didesain untuk mengingatkan orang agar kita tidak kembali ke era Soeharto.

Waktu bis tur Nusantarap memasuki kota Malang, saya mewajibkan teman teman untuk ke Omah Munir di Batu, yang juga merupakan Museum HAM. Saya dan Mbak Suciwati cukup dekat, keesokannya beliau dan teman teman ikut menonton konser saya di Malang.



Terakhir kami bertemu di perayaan 10 tahun Aksi Kamisan. Di depan Istana Presiden.

Mengapa saya cerita hal hal di atas? Karena beberapa hari belakangan ini, saya dibilang menjilat ludah sendiri, lupa, dibayar dan yang terlucu disebut indigo hehehe.

Saya dibilang lupa album dan kaos 32 yang saya pakai. Lupa Munir, lupa perjuangan HAM dan lupa Orba.

Apa iya saya lupa Munir?

Ataukah ada yang saya tahu dan anda tidak?

Tahukah anda nama Hendropriyono? Beliau adalah Kepala BIN pada masa Munir dibunuh. Berhubung ada anggota BIN yang terlibat, maka indikasi mengatakan beliau terkait dengan pembunuhan Munir. Asumsinya, ya masak ada anggota BIN yang terlibat, lalu atasannya tidak tahu? Tapi seperti yang kita tahu, kasus pembunuhan Munir berhenti di Pollycarpus sebagai pelaku. Perencana dan yang memerintahkan tidak pernah.

Di manakah Hendropriyono sekarang? Yang pasti kemarin waktu debat pilgub putaran 1, beliau duduk di Kubu Pak Basuki

Apa iya saya lupa Munir?

Tahukah anda, apa artinya melanjutkan perjuangan Munir?

Adalah untuk mengurangi kenyamanan diri kita sendiri, berbagi kenyamanan untuk rakyat kecil yang tertindas oleh penguasa.

Oleh, penguasa.

Misalnya: Digusur rumahnya oleh penguasa.

Misalnya: Dihilangkan penghidupannya oleh penguasa.

Menjadi Munir bukanlah buka akun twitter dan ngetweet #MenolakLupa. Tapi menunjukkan keberpihakan. Mendengar apa yang mereka inginkan. Memperjuangkan mereka karena kalau bukan oleh kita, mungkin tidak cukup kuasa mereka mengubah dirinya.

Sudah dengar kabar terakhir?

Pak Gubernur DKI Jakarta kalah dari para nelayan dalam kasus Reklamasi.

Rakyat menang karena 3 pulau ternyata cacat hukum.

Apaiya saya lupa HAM?

Saya baru saja kemarin menyelesaikan tur ke 24 kota di 5 benua dan membawakan materi tentang HAM. Dari 65, Tragedi Trisakti, sampai mengenai menjadi Atheis dan Gay di Indonesia. Saya kurang yakin ada pelawak lain yang membahas hal hal ini apalagi di kota dan jumlah penonton sebanyak saya. 


Bahkan Tur Juru Bicara ditutup di Jakarta pada tanggal 10 Desember, di Hari HAM Internasional.

Apaiya saya lupa HAM?

Ataukah ada yang saya tahu dan anda tidak?

Sebenarnya awalnya semua ini gara gara kehadiran Mas Anies dan Bang Sandi di Haul Supersemar.

Supersemar, adalah keputusan yang teramat kontroversial dalam sejarah Republik Indonesia. Jadi pintu masuknya Orde Baru yang dampak kerusakannya masih terasa hingga hari ini.

Semua dimulai dari Amerika Serikat.

Komunisme jadi ancaman terbesar terhadap Kapitalisme di Amerika. Untuk negara yang ekonominya sedang bertumbuh dengan mengandalkan peran korporasi, untuk negara yang berharap banyak pada kompetisi walau artinya harus ada yang kalah, walau harus ada yang kaya dan miskin, maka Kapitalisme harus dibela. Komunisme, paham yang percaya akan ketiadaan pengkelasan dalam masyarakat memang merupakan ancaman.

Begitu tinggi ketakutannya, hingga lahirlah sesuatu yang disebut McCarthyism. Diambil dari nama Senator US, Joseph McCarthy yang memberikan sebuah usul yang kelak akan ada dampaknya terhadap Indonesia.

Ada masanya di Amerika Serikat, anda dipanggil pemerintah untuk ditanya tanya cara pandang politik, siapa teman anda, dan kalaupun anda tidak melanggar hukum tapi anda dianggap terkait komunisme, anda akan dikucilkan dan dibuat sulit hidupnya. Itu namanya McCarthyism. Didesain untuk menemukan dan mengungkap seorang komunis. Gilanya lagi, McCarthyism dipraktekkan di perusahaan perusahaan. Mereka melempar pertanyaan serupa dan kalau misalnya selera musik anda, lingkungan anda, bahkan mungkin warna favorit anda dianggap kekomunis komunisan, anda ditolak.

Anda dikucilkan.

Ini, terjadi juga di Indonesia.

Memang parno-nya Amerika Serikat terhadap Komunisme, melebar ke luar negeri.

Indonesia, adalah negara muda yang dipantau Amerika karena masih kuat-nya aroma Komunisme dari PKI. Bung Karno dikabarkan dekat dengan PKI apalagi ketika NASAKOM-nya diperkenalkan ke publik. Usaha Bung Karno menyatukan Nasionalisme-Agama-Komunis.

Maka beraksilah Amerika, dengan diam diam mendukung Soeharto melakukan “pembersihan” terhadap komunisme. Sesuatu yang bahkan diakui dan disebut oleh Mitt Romney dalam debat presiden beberapa tahun yang lalu. Saat itu Mitt bilang dia usul Pakistan diatasi seperti ketika Amerika mengatasi Indonesia di 60-an. Mitt kayaknya nggak tahu, di Indonesia itu belum benar benar dibuka. Di luar negeri ini sudah rahasia umum. Jangankan Mitt Romney, pembaca komik Captain America saja tahu.


Diperkirakan 500.000 sampai 1 juta orang, diburu, disiksa, dibunuh, karena dituduh komunis tanpa melewati sidang.

Setelah itu, mulai lah McCarthyism di Indonesia.

Banyak yang akhirnya kesulitan mendapatkan pekerjaan karena ini. Jatuh miskin karena tidak punya penghidupan. Ada yang kabur ke luar negeri. Ada yang sedang sekolah di luar negeri dan tidak bisa balik ke Indonesia.

Usai Sukarno turun, Soeharto kemudian menjabat jadi Presiden Republik Indonesia dan memerintah selama 32 tahun. Sebuah era yang kemudian dikenal dengan sebutan Orba. Orde Baru. New Order. Menggantikan Orla, eranya Sukarno.

Kalau mau baca lebih banyak tentang dampak era Soeharto kepada Indonesia yang masih terasa hari ini, silakan baca tulisan saya pandji.com/membieber

Belakangan, saya dituding lupa tulisan saya sendiri karena paslon yang saya dukung bertemu dengan Titiek Soeharto dan Mas Anies tertangkap ada dalam 1 foto dengan Tommy Soeharto. Padahal kan bisa aja Tommy-nya photobomb. Hehehe.


Anyway. Salah satu bagain penting dari tulisan Membieber di atas adalah ini

Lagipula, mengatakan Soeharto adalah bapak pembangunan, memberi kesan lupa bahwa 30% dana pembangunan Republik Indonesia selama 32 tahun Soeharto memimpin, menghilang ditelan Soeharto dan kroninya total sebesar 350 Triliun dari APBN

Ini bukan hanya fakta yang ditemukan oleh kita sendiri di Indonesia, fakta ini ditemukan oleh Transparency International, majalah TIME asia, dan masih banyak lagi. TIME asia bahkan sampai dituntut oleh keluarga Soeharto yang berakhir pada kekalahan keluarga Soeharto

Dalam konteks pembangunan, Soeharto inc (julukan majalah TIME asia untuk Soeharto dan kroninya) menguasai property seluas 3.6 juta hektar. Tahu ga itu sebesar apa? Itu sebesar Negara Belgia -_-*

Ada tautan di situ yang kalau anda klik, anda akan masuk ke sebuah artikel berbahasa inggris dari Slate.

Untuk yang kesulitan berbahasa Inggris, mari saya ceritakan. Intinya, Soeharto waktu itu melakukan praktek korupsi dengan satu buah metoda favoritnya: Dana Off Budget.

Dana dari perusahaan, biasanya dianggap sebagai dana CSR, yang masuk ke yayasan yayasan beliau. Yayasan Cendana, Yayasan Supersemar, dan masih banyak lagi.

Uang tersebut konon digunakan untuk banyak program Pemerintah. Mungkin yang paling besar dan beberapa anak angkatan saya masih ingat, adalah Beasiswa Supersemar.

Yang jadi masalah dengan Dana Off Budget adalah, uangnya tidak masuk kas negara, sehingga tidak bisa diawasi penggunaannya. Tidak bisa diaudit. Tidak bisa diperiksa BPK.

Inilah yang berjalan dengan begitu lama hingga jaman beliau begitu koruptif.

Tau nggak siapa yang saat ini paling seneng menjalankan program dengan dana off budget?

Bapak Basuki Tjahaja Purnama.

Bahkan Bang Faisal Basri pernah menegur dan mempertanyakan Ahok Center

Sebenarnya begini, sebelum kita mencoba menuding Pak Basuki punya kecenderungan mirip Orba, pertanyaannya, apakah ketakutan kita akan pertemuan Anies dengan Bu Titiek adalah karena kita benar benar yakin Titiek Soeharto punya kemampuan untuk melakukan hal hal yang bapaknya lakukan?

Jangankan Ibu Titiek Soeharto. Bu Megawati saja mungkin tidak ada setengahnya Bung Karno dari sisi kapasitas. Beliau saja tidak punya kemampuan orasi ayahnya sendiri. Apalagi, anaknya Bu Megawati, Bu Puan Maharani yang sempat bingung kenapa beliau kalau pidato jarang ada yang tepuk tangan. Sebuah berita yang akhirnya jadi bahan monolog di Late Night saya Sebelas12 di Kompas TV (RIP)


Tommy Soeharto tuh yang mungkin bisa mendekati Pak Harto. Tapi apa yang kita takutkan dari Tommy? Dia jadi Presiden?

Rasanya sangat kecil kemungkinannya. Lha wong syarat jadi Presiden tidak pernah terbukti korupsi, tidak pernah terbukti membunuh dan dipenjara. Tommy sudah 3-3nya. Itu partai yang katanya mau mengusung Tommy jadi Presiden perlu dipertanyakan motivasinya, atau setidaknya wawasan sejarahnya.

Tapi okelah, anggap saja Anies Sandi dikatakan ingin membangkitkan Orba dengan pertemuannya dengan Titiek Soeharto.

Lah Pak Djarot juga dateng ke haul Supersemar dan juga ketemuan dengan Bu Titiek. Bahkan Pak Basuki bilang diterima dengan baik oleh Bu Titiek.

Pak Basuki juga bertemu dengan Probosutedjo, adik Soeharto.

Tentu Pak Basuki belakangan bikin pernyataan beliau bukan minta dukungan Cendana. Tapi ya kan sama aja dengan Mas Anies yang juga bilang hal serupa.

Baru baru ini bahkan Pak Basuki bilang bahwa menolak reklamasi itu menghina Soeharto sebagai “yang buat reklamasi”. Sebuah pernyataan yang membuat Anies bertanya tanya kenapa kebijakan salah jaman Orba malah dilanjutkan. Jadi sebenarnya yang pro Orba siapa?

Sampai sini mungkin anda bingung siapa sebenarnya yang mau membangkitkan lagi era Orba. Anies-Sandi atau Basuki-Djarot?

Mungkin kita mulai dengan pertanyaan ini.

Kalau rombongan Cendana mau bangkitkan lagi era Orba, dari mana peluang mereka?

Tommy Soeharto sedang tidak punya fasilitas politik yang mumpuni. Kalaupun ada partai yang serius mengusung Tommy jadi Presiden, partainya tidak punya pengaruh sejauh ini dalam konstelasi politik Indonesia. Karena bahkan Golkar-pun tidak tertarik mengusung Tommyjadi Presiden.

Titiek Soeharto masih berpolitik. Beliau ada di partai Golkar.

Nah, ngomong ngomong Golkar…

Tahu kan siapa yang masih punya peluang besar untuk mengembalikan era koruptif Orba?

GOLKAR.

Karena Golkar masih ada di DPR.

Golkar masih ada di Pemerintahan.

Golkar justru salah satu partai yang mengusung Basuki-Djarot.

Orang kayaknya lupa (atau pura pura lupa) Setya Novanto ada di tengah tengah 2 kasus korupsi yang masuk jajaran kasus terbesar Indonesia. Mafia Migas dan E-KTP.

Setya Novanto yang dijuluki “Papa Minta Saham” itu lho.

Yang diadukan oleh Pak Sudirman Said karena nyatut nama Jokowi JK dalam urusan Freeport. Yang sidangnya seru banget itu dan bikin warga Twitter ngamuk ngamuk kepada DPR dan bangkit membela Pak Sudirman Said.


Belakangan, Sudirman Said yang diberhentikan dari posisi Menteri. Setya Novanto malah jadi Pimpinan DPR.

Jadi Jokowi ini posisinya gimana sebenarnya?

Pak Jokowi ini ketika mau mencalonkan diri jadi Presiden sempat menelfon Mbak Suciwati Munir (saya diceritakan Mbak Suci sendiri). Berjanji akan membantu mengungkap kasus kasus HAM di masa lalu. Eh, Pak Hendropriyono malah jadi penasehat dan Wiranto sekarang jadi Menteri. Padahal namanya bahkan disebut PBB terkait pelanggaran HAM di Timor Leste, disebut Komnas HAM dan KontraS terkait dengan sejumlah kasus HAM.

Pusing ya?

Dukung Pak Basuki tapi beliau dekat dengan Orba.

Dukung Mas Anies tapi dekat dengan Orba.

Dukung Pak Jokowi tapi beliau juga sama.

PUCINGPALABERBI

Nah ini yang mau saja jelaskan sekarang, merupakan alasan utama saya menulis ini.

Berhentilah menggunakan Asosiasi jadi senjata kampanye politik,

Karena sesungguhnya itu benar benar blo’on. Mau sok sokan menuding yang lain pro Orba, lalu belakangan bingung harus berkelit ketika ternyata yang dibela juga merapat ke Orba.

Sudahlah, kembalikan saja pertarungannya kepada gagasan.

Bahas nih KJP+ yang akan memberikan warga Jakarta pendidikan yang baik dan berkelanjutan. Akan mengembalikan anak anak yang saat ini tidak bersekolah, kembali ke sekolah.

OKOCE yang akan lahirkan banyak pengusaha muda, membantu bisnis dan karya anda, melahirkan begitu banyak peluang kerja dan dengan itu mendorong roda ekonomi, memberi pemerataan kepada warga warga kecil

OKOTRIP , yang akan memberikan single fare fee alias sekali bayar untuk 1 kali perjalanan walaupun anda berpindah naik angkot ke Trans Jakarta, lanjut angkot lagi.

DPNol , yang akan memberikan anda peluang untuk memiliki rumah sendiri. Program yang cocok untuk anda yang merasa berat mengumpulkan DP dan terutama yang bukan pekerja kantoran sehingga tidak punya slip gaji rutin untuk diberikan kepada KPR

Di blog pandji.com ini juga saya menulis mengenai beberapa program program di atas. Silakan baca baca sendiri.

Lalu, yang juga penting ingin saya sampaikan.

Sadari yang satu ini:

Pak Jokowi akan mengecewakan kita

Mas Anies akan mengecewakan kita

Pak Basuki akan mengecewakan kita

Lalu kita harus bagaimana?

Berhenti berharap akan ada Satria Piningit yang akan menyelamatkan kita semua.

Jangan senderkan harapan kepada seseorang. Senderkan harapan pada diri kita sendiri.

Apalagi di Politik

Masuk Politik itu seperti berenang di Septic Tank.

Udah pasti akan senggolan sama tai.

Kitalah Ksatria Piningit yang selama ini kita nanti nanti.

Berpeganganlah dengan prinsip kita sendiri. Dukungan dalam politik, kita berikan kepada siapapun yang saat itu sejalan dengan prinsip kita.

Prinsip kita persatuan? Dukung sosok yang kita yakini sejalan dengan prinsip kita.

Prinsip kita HAM? Dukung sosok yang kita yakini sejalan dengan prinsip kita.

Prinsip kita anti korupsi? Dukung sosok yang kita yakini sejalan dengan prinsip kita.

Tapi jangan terlalu naif dalam memberikan dukungan. Jangan buta dalam mendukung karir politik. Di politik orang orang tadi harus melakukan keputusan sulit. Namanya juga berenang di Septic Tank, kan. Kurang sulit apa tuh.

Setialah kepada prinsip kita sendiri.

Kita lah Satria Piningit yang kita nanti nanti.

Kita lah alasan Orba tidak kembali.

Bukan Anies, bukan Basuki, bukan Jokowi.

Itulah mengapa saya memberi like kepada sejumlah tweet yang bagi banyak orang, dianggap menjelekkan saya.

Itu karena yang diperjuangkan dalam tweet tweet itu, benar.

Saya tidak peduli dengan tweet tersebut tujuannya untuk merusak nama dan integritas saya.

Nama saya kan juga nggak bagus bagus amat hehehehe.

Yang saya suka, adalah niatnya. Yang saya ingin sebar luaskan, adalah semangatnya.

Memang sudah seharusnya kita memastikan bahwa apa yang terjadi di era Soeharto tidak terjadi lagi.

Gagasannya dari tweet tweet tersebut, benar. Bagus. Dan penting untuk terus dipelihara.

Hanya butuh untuk diarahkan saja. Diingatkan kita tidak seharusnya berharap banyak pada politisi bahwa dia akan bersih 100% dari persinggungannya dengan orang orang yang salah

Arahkan kesetiaan anda, bukan pada manusia. Tapi pada sikap dan prinsip diri sendiri.

Berhenti berharap banyak.

Pada orang lain dan pada politisi.

Ingat ingat selamanya ucapan saya:

Anda sendiri lah, sang Satria Piningit [opinibangsa.id / psi]


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !



Sumber : Harian Publik - CADAS ! Usai Dibully, Pandji Posting Tulisan Singgung Anies, Ahok, dan Jokowi, tapi Bikin…
Nama

Kesehatan,1,
ltr
item
Harian Publik: CADAS ! Usai Dibully, Pandji Posting Tulisan Singgung Anies, Ahok, dan Jokowi, tapi Bikin…
CADAS ! Usai Dibully, Pandji Posting Tulisan Singgung Anies, Ahok, dan Jokowi, tapi Bikin…
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFEC_WCSOKyVjuexciAK_DXZsJumPz0rISIbBnj06r4_5L0EvKDjHCHp6xjQPH3V50iLY2VjLBf3A8H-a_MRDxkDLk1Sq2pidjZbsCrLQu_R2PioM22PBM6BIZGxJSy_6xTyzxa5ZZRIw/s640/pandji-pragiwaksono-4-730x355.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFEC_WCSOKyVjuexciAK_DXZsJumPz0rISIbBnj06r4_5L0EvKDjHCHp6xjQPH3V50iLY2VjLBf3A8H-a_MRDxkDLk1Sq2pidjZbsCrLQu_R2PioM22PBM6BIZGxJSy_6xTyzxa5ZZRIw/s72-c/pandji-pragiwaksono-4-730x355.png
Harian Publik
https://caraserbahemat.blogspot.com/2017/03/cadas-usai-dibully-pandji-posting.html
https://caraserbahemat.blogspot.com/
https://caraserbahemat.blogspot.com/
https://caraserbahemat.blogspot.com/2017/03/cadas-usai-dibully-pandji-posting.html
true
558718208639032459
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy