Ilustrasi Penyidik senior KPK dari unsur Polri, Novel Baswedan, bersuara keras soal jabatan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Perkara KPK. Namu...
Ilustrasi |
Penyidik senior KPK dari unsur Polri, Novel Baswedan, bersuara keras soal jabatan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Perkara KPK. Namun, ‘kevokalan’ Novel itu berbuah surat peringatan kedua (SP 2) untuk Novel.
Pengamat politik Muslim Arbi menilai, SP 2 Novel Baswedan merupakan bagian dari upaya pelemahan KPK dari dalam. “SP 2 untuk Novel Baswedan sangat jelas terkait pelemahan dari dalam KPK. Pimpinan KPK tidak suka terhadap usulan Novel yang sebenarnya ingin memperkuat KPK,” kata Muslim Arbi kepada intelijen (31/03).
Menurut Muslim, Pimpinan KPK saat ini terlihat telah dimanfaatkan penguasa dan bermain politik. “Rakyat lebih percaya kepada penyidik senior Novel Baswedan. Namun biasanya bisa mental kasus tersebut saat di hadapan Pimpinan KPK,” jelas Muslim.
Muslim mencurigai Pimpinan KPK yang menempatkan Kasatgas dari Polri berpangkat perwira menengah setingkat komisaris besar (setingkat kolonel di TNI) untuk meredam militansi penyidik yang telah lama berkarir di lembaga antirasuah tersebut.
“Kalau tiba-tiba Kasatgas dari Polri berpangkat Kombes, ini perlu dicurigai, terutama menyangkut kasus-kasus yang berhubungan dengan polisi maupun pejabat-pejabat yang punya jaringan di kepolisian,” papar Muslim.
Terkait hal itu, Muslim mendesak Pimpinan KPK dirombak total dengan pimpinan baru, yang mempunyai jiwa independen. “Terlihat sekali Pimpinan KPK saat ini tidak serius dalam pemberantasan korupsi. Pimpinan KPK juga terlihat main politik,” pungkas Muslim.
Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan mendapatkan SP 2 setelah kerap protes dengan kebijakan Pimpinan KPK yang meminta supaya Kepala Satgas Perkara diemban unsur Polri, dengan pangkat perwira menengah.
Menurut Novel, kasatgas itu seharusnya melewati sistem yang sudah tercipta di KPK, yakni menjalani kariernya sejak dasar, atau penyidik muda, madya kemudian utama.
Sumber: intelijen
Sumber : Harian Publik - Kritisi Kebijakan KPK, Novel Baswedan Malah Kena SP-2. Pengamat: Rombak Pimpinan KPK!