www.dakwahmedia.net, Jakarta – Maraknya pemberitaan kejahatan seksual akhir-akhir ini, khususnya yang melibatkan anak-anak, mendapat sorotan...
www.dakwahmedia.net, Jakarta – Maraknya pemberitaan kejahatan seksual akhir-akhir ini, khususnya yang melibatkan anak-anak, mendapat sorotan penulis buku sekaligus pakar parenting Islam Ustadz Faudhi Adzim. Menurutnya, masyarakat terlalu sibuk ’bereaksi’ pada kasus-kasus yang terjadi sedangkan tidak mempersiapkan anak-anak untuk menjadi sosok yang baik dan kuat Imannya.
”Marilah kita berpikir secara lebih proporsional, kita kerap kali berbicara hanya bersifat reaksi ketika ada kasus. Kita sibuk bagaimana menghindarkan anak dari kerusakan tersebut,” ujar Faudhil Adzim saat dihubungi Kiblat.net, Jumat (13/05).
”Sedangkan kita lupa untuk bertanya apakah kita sudah mempersiapkan anak untuk menjadi sosok yang baik, sosok yang tangguh dan sosok yang memiliki keimanan yang kuat,” imbuhnya.
Faudhil Adzim juga mengatakan, jika masyarakat kita terlalu sibuk mengurusi akibat dari kasus-kasus kejahatan seksual pada anak, sementara hal-hal pokok yang mengarahkan anak untuk membawa mereka kepada kebaikan lupa kita tanamkan, maka sepanjang hidup kita akan disibukkan oleh akibat-akibat itu.
”Yang perlu kita fikirkan bukanlah apa yang dikerjakan orang, tapi apa yang sebaiknya kita kerjakan menurut agama ini. Maka kita perlu lebih fokus pada apa yang dapat membawa kebaikan dan kemaslahatan,” jelasnya
Lalu, perihal kerusakan-kerusakan moral yang dibicarakan di media, ia berpendapat bahwa jika terlalu masif dalam pemberitaan itu, sedangkan tidak dalam rangka untuk mencari solusinya, maka hal itu sama saja mendorong masyarakat untuk melakukan kerusakan yang lebih besar.
”Seringnya membicarakan kerusakan, sedangkan pembicaraan itu bukanlah tentang bagaimana mengatasi kerusakan, maka itu justru mendorong orang berbuat kerusakan yang lebih besar,” ujarnya.
Diakhir, Fauzil Adhim menghimbau masyarakat untuk tidak terlalu masif dalam memberitakan kerusakan kerusakan itu.
”Diantara hikmah larang ghibah walaupun sungguh-sungguh ada adalah agar yang menguasai pikiran dan yang paling banyak memenuhi masyarakat itu adalah persoalan-persoalan yang baik sehingga tergerak hatinya untuk melakukan kebaikan-kebaikan,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir media cetak dan elektronik dipenuhi berita kasus kejahatan seksual pada anak. Isu tersebut mencuat setelah terungkapnya kasus pemerkosaan dan pembunuhan (14), warga Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Bengkulu. Kasus itu mendapatkan sorotan luas dari berbagai kalangan.
Sumber : Harian Publik - Komentar Ustadz Faudhi Adzim Terhadap Maraknya Kejahatan Seksual pada Anak