ilustrasi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bereaksi keras atas penangkapan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath men...
 |
| ilustrasi |
“Itu rezimnya intelijen, begitu-begitu, itu udah tidak ada. Diculik, dimaki-maki atau diinterogasi, disiram air, disuruh mandi tengah malam, atau kakinya dijepit pakai kaki meja, tangannya dijepit besi, itu jaman dulu. Sekarang tidak ada lagi yang begituan,” ungkap kata Fahri di kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Fahri juga menyebut pola penanganan semacam itu tidak bagus bagi pembangunan demokrasi di Indonesia.
“Jangan begitu caranya, semua orang ditangkap. Yang ditangkap cuma diajak nego, dan nanti dilepas juga. Kan tidak bagus gitu,” tegasnya.
Senada dengan Fahri, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai penangkapan penggerak ‘Aksi 313’ Muhammad Al-Khaththath dapat memperburuk citra polisi sendiri. Polisi bisa diduga melakukan kriminalisasi ulama.
“Polisi harus menjelaskan ini, karena ini bisa memunculkan kriminalisasi, apalagi sekarang masih ada aksi,” katanya, Jumat (31/3/2017).
Untuk mencegah praduga yang simpang siur, Dahnil meminta polisi segera mengeluarkan pernyataan resmi. Karena penangkapan ini bisa menyulut provokasi terhadap masyarakat.
“Ada baiknya polisi sesegera mungkin menjelaskan apa alasan yang bersangkutan ditangkap, karena justru bisa menyulut praduga macam-macam,” sarannya.
Sumber: politiktoday
Sumber : Harian Publik - Fahri Hamzah Dan Pemuda Muhammadiyah, Protes Keras Atas Penangkapan Sekjen FUI
