Harianpublik.com - Pemerintah harus segera menindaklanjuti dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para peternak ayam. Anggota Komisi...
Harianpublik.com - Pemerintah harus segera menindaklanjuti dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para peternak ayam.
Anggota Komisi VI DPR-RI Darmadi Durianto menilai, saat ini, kondisi para peternak ayam sangatlah menghawatirkan.
"Ibarat telur, nasib peternak ayam di Indonesia berada di ujung tanduk," katanya dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Kamis (16/3).
Kondisi demikian, menurut Darmadi, diduga terjadi lantaran saat ini pasar ayam dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar. Akibatnya, harga di pasaran anjlok, ditambah lagi meroketnya harga pakan ternak.
"Semakin membuat mereka pusing tujuh keliling, karena peternak kecil kalah dengan peternak perusahaan besar,” sesalnya.
Darmadi mengetahui permasalahan itu usai menerima pengaduan dari Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) di Megawati Institute Jakarta, baru-baru ini.
Dia berjanji, akan menindaklanjuti persoalan ini dengan membicarakan lebih lanjut bersama Kelompok Fraksi (Poksi) IV DPR RI, PDI Perjuangan
"Kami berharap pemerintah tidak menutup mata atas nasib yang dialami para peternak ayam ini,” harap Bendaraha Umum Megawati Institute ini.
Karenanya, tambah Darmadi, pemerintah menyelesaikan persoalan ini dengan regulasi yang tepat. Kebijakan pemerintah selama ini lebih menguntungkan para perusahaan besar.
"Kemelut di industri perunggasan nasional harus diselesaiakan dengan mendorong kemitraan yang adil dan mengedepankan kesetaraan. Siapapun rasanya sulit bertahan jika regulasi tetap berpihak kepada perusahaan besar, terlebih semuanya dikuasai dari hulu sampai hilir, kasihan peternak yang hanya mampu di sektor pembudidayaan dan notabenenya rakyat kecil,” tandasnya. (rmol)
Sumber : Harian Publik - Pasar Ayam Dikuasai oleh Perusahaan-perusahaan Besar, Nasib Peternak di Ujung Tanduk
Anggota Komisi VI DPR-RI Darmadi Durianto menilai, saat ini, kondisi para peternak ayam sangatlah menghawatirkan.
"Ibarat telur, nasib peternak ayam di Indonesia berada di ujung tanduk," katanya dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Kamis (16/3).
Kondisi demikian, menurut Darmadi, diduga terjadi lantaran saat ini pasar ayam dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar. Akibatnya, harga di pasaran anjlok, ditambah lagi meroketnya harga pakan ternak.
"Semakin membuat mereka pusing tujuh keliling, karena peternak kecil kalah dengan peternak perusahaan besar,” sesalnya.
Darmadi mengetahui permasalahan itu usai menerima pengaduan dari Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) di Megawati Institute Jakarta, baru-baru ini.
Dia berjanji, akan menindaklanjuti persoalan ini dengan membicarakan lebih lanjut bersama Kelompok Fraksi (Poksi) IV DPR RI, PDI Perjuangan
"Kami berharap pemerintah tidak menutup mata atas nasib yang dialami para peternak ayam ini,” harap Bendaraha Umum Megawati Institute ini.
Karenanya, tambah Darmadi, pemerintah menyelesaikan persoalan ini dengan regulasi yang tepat. Kebijakan pemerintah selama ini lebih menguntungkan para perusahaan besar.
"Kemelut di industri perunggasan nasional harus diselesaiakan dengan mendorong kemitraan yang adil dan mengedepankan kesetaraan. Siapapun rasanya sulit bertahan jika regulasi tetap berpihak kepada perusahaan besar, terlebih semuanya dikuasai dari hulu sampai hilir, kasihan peternak yang hanya mampu di sektor pembudidayaan dan notabenenya rakyat kecil,” tandasnya. (rmol)
Sumber : Harian Publik - Pasar Ayam Dikuasai oleh Perusahaan-perusahaan Besar, Nasib Peternak di Ujung Tanduk