Hujan es dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Butiran es berjatuhan saat hujan deras disertai petir men...
Hujan es dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Butiran es berjatuhan saat hujan deras disertai petir mengguyur wilayah Jakarta sore ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendapatkan laporan hujan es di Jakarta Timur. Saat ini potensi hujan es bergeser ke wilayah lainnya.
"Kami mendapat laporan hujan es di Jakarta Timur. Sekarang potensi hujan es berada di Bintaro, Pesanggrahan, dan di sekitar wilayah Serpong," ujar prakirawan BMKG, Tomi, saat dihubungi pukul 16.15 WIB, Selasa (28/3/2017).
Menurut Tomi, hujan es biasa terjadi di peralihan musim. "Proses pembentukan awan, partikel kita menyebut istilah parsel udara ketika dia naik akibat proses konveksi naik ke atas. Ketika sampai, kondisinya sangat jenuh berubah menjadi butir-butir awan, itu akan tumbuh. Kalau proses konvektif di dasar kuat di bawah, awan makin tebal komponen es semakin besar," ujar Tomi.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menjelaskan hujan es terjadi pada saat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat.
"Kejadian hujan lebat/es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat. Lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," kata Hary saat dikonfirmasi detikcom.
Sedangkan indikasi terjadinya hujan lebat atau hujan es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat yakni:
- Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
- Udara terasa panas dan gerah akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembapan yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembapan udara di lapisan 700 mb (> 60%).
- Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan kumulus (awan putih berlapis-lapis). Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
- Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang dikenal dengan awan kumulonimbus.
- Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
- Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
- Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba. Apabila hujannya gerimis, kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
- Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
(fdn/imk)
Pasca-hujan Es, Jabodetabek Berpotensi Hujan Disertai Petir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Jabodetabek akan diguyur hujan pada siang hari. Hujan itu diprediksi turun merata di seluruh wilayah Jakarta kecuali Kepulauan Seribu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh detikcom dari situs resmi BMKG, Rabu (29/3/2017), seluruh wilayah Jabodetabek diprediksi cerah-berawan pada pagi hari. Sedangkan pada siang hari, BMKG memprediksi hujan disertai petir akan terjadi di wilayah di seluruh wilayah kecuali Kepulauan Seribu yang hanya berawan.
"Waspadai potensi hujan sedang disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi singkat di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Depok, Bogor, dan Bekasi antara siang dan sore hari," tulis BMKG dalam situs resminya itu.
Pada malam hari, BMKG memprediksi cuaca kana tetap berawan di Kepulauan Seribu. Sementara itu di seluruh wilayah Jabodetabek lainnya akan mengalami cerah berawan kecuali Bekasi, Jakarta Utara dan Jakarta Timur yang mengalami hujan lokal.
Sedangkan pada dini hari, BMKG memperkirakan cuaca cerah dan berawan di wilayah Bekasi dan Bogor. Wilayah lainnya akan mengalami cuaca berawan kecuali Kepualaun Seribu dan Tangerang yang mengalami hujan lokal.
(fdu/bag)
Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Sumber : Harian Publik - Mengapa Bisa Terjadi Hujan Es? Ini Penjelasan BMKG