Harianpublik.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif mengatakan, pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful H...
Harianpublik.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif mengatakan, pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat jangan asal klaim terkait rencana kenaikan bantuan dana operasional untuk pengurus RT dan RW.
"Ahok kan kerjaaannya musuhin RT-RW. Mana mungkin dia mau naikin operasional RT-RW," kata Syarif saat dihubungi, Senin (20/3).
Menurut politisi Partai Gerindra ini, usulan menaikan bantuan dana operasional untuk pengurus RT dan RW merupakan murni dari DPRD DKI, berdasarkan hasil pertemuan dengan pengurus RT-RW serta reses.
Syarif menuturkan, awalnya DPRD mengusulkan bantuan operasional RT naik sebesar Rp 1,5 juta, sementara RW naik Rp 1 juta.
Namun usulan kenaikan tersebut dipangkas Pemprov DKI yang dimotori Ahok. Ahok hanya menyetujui RT naik Rp 525 ribu dan RW Rp 700 ribu.
Sebelumnya, dana operasional untuk RT adalah Rp 975.000 per bulan dan untuk RW Rp 1,2 juta per bulan.
"Anggaran kenaikan baru kami masukan ke dalam APBD Perubahan 2017," ujar Syarif.
Diketahui, cawagub DKI, Djarot Saiful Hidayat mengatakan dana operasional RT dan RW akan segera dinaikan oleh Pemprov DKI pada April 2017. Untuk itu, dia meminta RT dan RW mempunyai rekening sendiri untuk mempermudahkan mengirim uang.
Hal itu disampaikan Djarot saat berdiskusi dengan ketua RT 08, Nardi di Jalan Buaran 1, Klender, Jakarta Timur. Menurutnya sebelum dia cuti sudah mengajukan penambahan dan operasional RT dan RW ke DPRD DKI.
"Sebelum saya cuti, saya sudah mengajukan untuk penambahan dana operasional RT dan RW. Saya cek sudah disetujui oleh DPRD, Insya Allah April sudah berlaku dana operasional yang baru," ungkap Djarot di Jalan Buaran 1, RT 08, RW 12, Klender, Jakarta Timur, Minggu (19/3). (rmoljakarta)
Sumber : Harian Publik - Komisi A DPRD DKI: Ahok Kerjanya Musuhin RT/RW, Tidak Mungkin Naikan Dana Operasional
"Ahok kan kerjaaannya musuhin RT-RW. Mana mungkin dia mau naikin operasional RT-RW," kata Syarif saat dihubungi, Senin (20/3).
Menurut politisi Partai Gerindra ini, usulan menaikan bantuan dana operasional untuk pengurus RT dan RW merupakan murni dari DPRD DKI, berdasarkan hasil pertemuan dengan pengurus RT-RW serta reses.
Syarif menuturkan, awalnya DPRD mengusulkan bantuan operasional RT naik sebesar Rp 1,5 juta, sementara RW naik Rp 1 juta.
Namun usulan kenaikan tersebut dipangkas Pemprov DKI yang dimotori Ahok. Ahok hanya menyetujui RT naik Rp 525 ribu dan RW Rp 700 ribu.
Sebelumnya, dana operasional untuk RT adalah Rp 975.000 per bulan dan untuk RW Rp 1,2 juta per bulan.
"Anggaran kenaikan baru kami masukan ke dalam APBD Perubahan 2017," ujar Syarif.
Diketahui, cawagub DKI, Djarot Saiful Hidayat mengatakan dana operasional RT dan RW akan segera dinaikan oleh Pemprov DKI pada April 2017. Untuk itu, dia meminta RT dan RW mempunyai rekening sendiri untuk mempermudahkan mengirim uang.
Hal itu disampaikan Djarot saat berdiskusi dengan ketua RT 08, Nardi di Jalan Buaran 1, Klender, Jakarta Timur. Menurutnya sebelum dia cuti sudah mengajukan penambahan dan operasional RT dan RW ke DPRD DKI.
"Sebelum saya cuti, saya sudah mengajukan untuk penambahan dana operasional RT dan RW. Saya cek sudah disetujui oleh DPRD, Insya Allah April sudah berlaku dana operasional yang baru," ungkap Djarot di Jalan Buaran 1, RT 08, RW 12, Klender, Jakarta Timur, Minggu (19/3). (rmoljakarta)
Sumber : Harian Publik - Komisi A DPRD DKI: Ahok Kerjanya Musuhin RT/RW, Tidak Mungkin Naikan Dana Operasional