Harianpublik.com - Gerakan Tamasya Al Maidah yang mengajak warga Jakarta untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di hari putaran dua Pi...
Harianpublik.com - Gerakan Tamasya Al Maidah yang mengajak warga Jakarta untuk menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di hari putaran dua Pilkada Jakarta tidak usah dipermasalahkan.
"Itulah hak masyarakat. Artinya masyarakat berhak datang melihat pesta demokrasi yang besar. Mereka juga ingin memantau supaya tidak ada kecurangan," jelas Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/3).
Dia menolak asumsi bahwa Gerakan Tamasya Al Maidah akan mengarah ke intimidasi terhadap calon pemilih agar tidak mencoblos pasangan Basuki Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).
"Saya kira enggak ada itu. Selama ini enggak terjadi intimidasi itu," jelasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini malah balik bertanya kelompok siapa sebenarnya yang kerap melakukan intimidasi. Contohnya, pada putaran pertama ada pendukung Ahok-Djarot yang terekam mengancam petugas TPS. Rekaman itu viral di media sosial dan pelakunya dikenal publik dengan nama Iwan Bopeng.
"Di TPS tidak boleh ada kecurangan, harus apa adanya. Enggak boleh juga ada intimidasi. Yang kemarin intimidasi itu siapa? Yang mau motong-motong kepala tentara segala macam. Terbukti yang intimidasi itu adalah pendukung Ahok," tegasnya. [Mediaislam.org/rmol]
Sumber : Harian Publik - Golkar 'Ketakutan' Adanya Pengawalan TPS-TPS, Fadli Zon: Yang Mengintimidasi Itu Pendukung Ahok, Bukan Tamasya Al Maidah!
